MUSHOLLA : HAL PENTING YANG DISEPELEKAN
Kebutuhan akan musholla di tempat - tempat umum seperti restoran, cafe, mall, maupun perkantoran sekarang sudah tidak bisa dianggap sepele lagi. Bagi muslim, menjalankan sholat 5 waktu itu hukumnya wajib dan tidak bisa ditinggalkan. Sehingga penyediaan fasilitas musholla ini tidak hanya memudahkan pengunjung tapi juga memberikan nilai plus bagi tempat itu.
Pengalaman saya rasakan ketika sedang menunggu pesawat di Bandara Soekarno Hatta dan sudah masuk dhuhur. Kala itu di terminal 1 gate B2. Di setiap gate memang disediakan musholla, namun mushollanya diapit oleh kamar mandi laki - laki dan perempuan dan berukuran kecil. Geli sekali adalah ketika kita sholat tercium aroma kamar mandi, dan mendengar suara - suara (maaf, braatt, breet, pyuurrr) khas orang yang buang air. Lantas bagaimana kita bisa khusyuk dengan kondisi seperti itu? Tidak bisakah mereka menyediakan tempat beribadah yang "lebih suci" selain diapit oleh kamar mandi? Apakah pantas tempat beribadah menghadap Tuhan semesta alam, ditempatkan bersama - sama pada sebuah tempat dimana orang buang hajat?
Saya sebagai muslim pun, sekarang jika harus berpergian atau 'kongkow' di cafe, mall, atau resto, lebih memilih tempat dengan musholla yang bagus dan layak. Kenapa disini saya bilang layak? Karena ada beberapa tempat yang menyediakan musholla di lokasi yang tidak layak. Ada
musholla yang disediakan di parkiran mall dengan suasana yang pengab
dan tercium bau knalpot. Pernah juga di beberapa restoran atau kafe,
saya menemukan musholla yang berada di gudang. Beberapa bahkan tidak
menyediakan musholla. La kalo pengunjungnya saja bingung mau sholat dimana, lantas bagaimana dengan karyawannya? Apa tidak ada yang sholat?
Sebenarnya "tuntutan" musholla layak ini bukan hal yang susah. Sediakanlah ruangan kosong mungkin sekitar 3 x 3 meter, hamparkan sajadah atau karpet, sedikit wewangian ruangan dan AC atau kipas untuk penyejuk udara. Tidak perlu mewah, yang penting bersih dan dibangun di tempat yang layak.
Jadi bila saya ditunjuk sebagai Ketua Akhwat & Ikhwan Surabaya (disingkat Kekian Surabaya???) saya akan galakkan aksi musholla layak, bersih, wangi, dan ber-AC di mall dan tempat umum. Is that too much to ask?
Sebenarnya "tuntutan" musholla layak ini bukan hal yang susah. Sediakanlah ruangan kosong mungkin sekitar 3 x 3 meter, hamparkan sajadah atau karpet, sedikit wewangian ruangan dan AC atau kipas untuk penyejuk udara. Tidak perlu mewah, yang penting bersih dan dibangun di tempat yang layak.
Jadi bila saya ditunjuk sebagai Ketua Akhwat & Ikhwan Surabaya (disingkat Kekian Surabaya???) saya akan galakkan aksi musholla layak, bersih, wangi, dan ber-AC di mall dan tempat umum. Is that too much to ask?
Komentar
Posting Komentar